ESENSI MEMBERI
Saat memberi, saya tidak mengharapkan pahala. Saya tidak berharap dibalas. Entah oleh orangnya atau oleh Tuhan. Saya belajar untuk memberi dengan hati yang memberi. Bukan dengan hati yang ingin mendapat. Saat kita membiasakan diri tidak berharap dan ikhlas, perasaan kita menjadi baik. Dan dengan demikian juga kelakuan kita jadi baik. Saya percaya jika kita terus menabur hal baik maka suatu saat pasti menuai kebaikan. Ini sangat masuk akal. Segala sesuatu yang kita lakukan di hidup kita adalah benih. Baik atau buruk, semuanya benih. Ada benih yang setelah ditanam mati. Ada juga yang tumbuh subur dan besar. Kita ngga pernah tau benih mana yang berhasil/gagal. Bisa saja menanam 5 yang baik dan 1 buruk eh yang ternyata subur yang buruk. Yang 5 mati. Atau lambat tumbuhnya jadi yang tertuai duluan justru yang buruk cuma 1 itu. Itu namanya konsekuensi kehidupan. Cepat atau lambat kita harus bertanggungjawab atas pilihan yang kita buat. Kita ngga bisa mengubah apa yang sudah terjadi/terlanj